Bahaya Pasang Behel di Ahli Gigi Jalanan
Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun terakhir pemasangan
kawat gigi atau behel marak digunakan masyarakat Indonesia, terutama
kaum muda. Melihat besarnya pasar pemasangan kawat gigi, para ahli gigi
pun mengklaim dirinya mampu lakukan hal ini. Padahal pemasangan kawat
gigi selain di dokter gigi spesialis Ortodonsia menimbulkan banyak
risiko.
"Jika melakukan di ahli gigi malah menimbulkan risiko. Selain rugi materi, waktu dan tenaga bisa jadi gigi yang sudah bagus malah jadi rusak atau bertambah parah," terang drg. Puji Hartono, SpOrt saat dihubungi Health-Liputan6.com saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (15/1/2015).
Dokter yang telah berpraktek sebagai dokter spesialis Ortodonsia selama 7 tahun ini menambahkan bahwa kerugiannya tak hanya itu saja.Kebersihan alat serta bahan yang digunakan belum tentu terjaga jika dilakukan pada ahli gigi. Ini akan membuat kebersihan mulut dan gigi berkurang.
"Tak berhenti disitu saja, kebersihan mulut dan gigi itu bisa berdampak panjang pada kesehatan tubuh secara keseluruhan," tambah dokter lulusan spesialis ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Menurutnya jika memang ingin melakukan pemasangan kawat gigi ya dilakukan oleh dokter gigi spesialis Ortodonsia. Untuk bisa mendapatkan titel ini seorang dokter gigi harus mengambil spesialis dengan belajar minimal 3,5 tahun untuk mengetahui seluk beluk maloklusi (hubungan antara gigi atas bawah dan kiri kanan).
Bandingkan dengan seorang ahli gigi yang tidak diketahui dengan pasti darimana ia mendapatkan keterampilan memasang kawat gigi. Tentu jauh berbeda.
"Ilmu orto bukanlah ilmu sederhana. Untuk bisa melakukan pemasangan kawat gigi seorang dokter harus memiliki ilmu. Ia harus melakukan analasis dahulu terhadap gigi pasien sehingga mampu memahami kasus. Selanjutnya melakukan perawatan perencanaan, melakukan pemasangan kawat, menguasai cara perawatan hingga mempertahankan hasil," terang dokter yang berpraktek di Klinik 2000-3 Jalan Letjen Suprapto No 53 Jakarta Pusat ini.
Jadi, jangan sembarangan lakukan pemasangan kawat gigi, pastikan Anda mendatangi dokter gigi yang tepat.
"Jika melakukan di ahli gigi malah menimbulkan risiko. Selain rugi materi, waktu dan tenaga bisa jadi gigi yang sudah bagus malah jadi rusak atau bertambah parah," terang drg. Puji Hartono, SpOrt saat dihubungi Health-Liputan6.com saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (15/1/2015).
Dokter yang telah berpraktek sebagai dokter spesialis Ortodonsia selama 7 tahun ini menambahkan bahwa kerugiannya tak hanya itu saja.Kebersihan alat serta bahan yang digunakan belum tentu terjaga jika dilakukan pada ahli gigi. Ini akan membuat kebersihan mulut dan gigi berkurang.
"Tak berhenti disitu saja, kebersihan mulut dan gigi itu bisa berdampak panjang pada kesehatan tubuh secara keseluruhan," tambah dokter lulusan spesialis ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Menurutnya jika memang ingin melakukan pemasangan kawat gigi ya dilakukan oleh dokter gigi spesialis Ortodonsia. Untuk bisa mendapatkan titel ini seorang dokter gigi harus mengambil spesialis dengan belajar minimal 3,5 tahun untuk mengetahui seluk beluk maloklusi (hubungan antara gigi atas bawah dan kiri kanan).
Bandingkan dengan seorang ahli gigi yang tidak diketahui dengan pasti darimana ia mendapatkan keterampilan memasang kawat gigi. Tentu jauh berbeda.
"Ilmu orto bukanlah ilmu sederhana. Untuk bisa melakukan pemasangan kawat gigi seorang dokter harus memiliki ilmu. Ia harus melakukan analasis dahulu terhadap gigi pasien sehingga mampu memahami kasus. Selanjutnya melakukan perawatan perencanaan, melakukan pemasangan kawat, menguasai cara perawatan hingga mempertahankan hasil," terang dokter yang berpraktek di Klinik 2000-3 Jalan Letjen Suprapto No 53 Jakarta Pusat ini.
Jadi, jangan sembarangan lakukan pemasangan kawat gigi, pastikan Anda mendatangi dokter gigi yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar