KNKT optimistis bisa mendapatkan hasil kurang dari satu tahun.
Oleh : Bayu Adi Wicaksono, Erick Tanjung
Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 ditunjukkan kepada wartawan saat tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015). (Antara/Prasetyo Utomo)
VIVAnews - Proses validasi data rekaman flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) pesawat AirAsia QZ8501 mengalami perkembangan cukup pesat.
Ketua Sub Komite Udara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Masruri mengatakan, perkembangan validasi sudah mendekati penganalisisan data penyebab jatuhnya AirAsia.
"Saat ini masih divalidasi dan analisis, prosesnya menunjukan perkembangan," kata Masruri saat ditemui VIVA.co.id di kantor KNKT, Sabtu 17 Januari 2015.
Namun, sayangnya, Masruri tidak menjelaskan hasil perkembangan dari proses validasi itu.
Menurut dia, hasil validasi data akan diumumkan setelah semua data didapatkan.
"Tidak bisa disampaikan hasil analisis sementara, tim dengan fokus memvalidasi. Nanti kalau sudah selesai pasti akan kami sampaikan final report-nya," ujarnya.
Masruri menjelaskan, proses validasi dan analisis yang dilakukan tim KNKT diperkirakan rampung dalam waktu satu tahun sesuai dengan regulasi nasional dan internasional.
Namun, Masruri optimistis timnya bisa mendapatkan hasil validasi dan analisis itu kurang dari satu tahun.
"Kami berharap segera selesai, kalau bisa dalam waktu 10 bulan sudah rampung," tuturnya.
Masruri menambahkan, hasil rekaman data FDR dan CVR bagus. Data itu divalidasi dan analisis oleh tim profesional, mulai dari pilot senior yang memvalidasi percakapan pilot, dari ATC, engineer, dan lainnya. (art)
0 komentar:
Posting Komentar